Rabu, 17 Januari 2018

Aku, Vera, Tinuk dan Retno

Persahabatan Bagai Kepompong. Pernah dengar lagu itu? Pasti pernah dong ya. Dan aku yakin masing-masing kamu pasti punya beberapa teman dekat yang membuatmu begitu nyaman jika berada di dekat mereka. Kamu bisa bercerita apa saja tanpa malu-malu, tanpa jaim, dan apa adanya. Yah.... aku juga punya beberapa teman yang juga bisa membuatku begitu nyaman jika berada di dekat mereka.

Kami tak punya nama khusus untuk menamai pertemanan kami. Karena kami dekat dan terbentuk secara alami. Kami tak ada ikatan khusus yang mengikat kami sehingga kami harus terus selalu bersama. Tidak. Masing-masing kami bebas menentukan jalan hidup masing-masing. Urusan cowok pun kami juga tidak terlalu ikut campur.

Aku, Novera, Dwi Agustiningrum (tinuk) dan Retno Puja. Itulah kami berempat. Kami tidak pernah satu kelas secara bersamaan. Kami juga tidak pernah mendaftarkan diri untuk mengikuti ekstrakulikuler bersamaan. Justru kami cenderung memiliki hobi yang berbeda-beda. Kami bertemu dan mulai sering berkumpul justru saat-saat akan kelulusan SMU di kota kecilku dulu. Dan terus berlanjut sampai masing-masing kami harus melanjutkan kuliah ditempat-tempat yang berbeda. Aku kuliah Arkeologi di Jakarta, Vera Perikanan di Malang, Tinuk PGSD di Malang dan Retno Bidan di Kediri. Namun setiap ada libur atau kesempatan pulang, aku selalu mencari mereka atau setidaknya salah satunya.

Pertama kali aku dekat dengan Vera saat masih SMP. Sejak kelas 1 SMP entah mengapa aku sudah dekat begitu saja dengan Vera. Banyak hal yang aku ceritakan ke dia terutama urusan percintaan. Pertemanan kami terus berlanjut sampai SMA. Di SMA kelas 2 aku bertemu Tinuk karena kami satu kelas di 2-2. Sebelumnya kami juga sudah kenal bahkan dia satu SMP juga denganku. Namun baru kelas 2 inilah aku bisa dekat dengan Tinuk. Di kelas 3 IPA5 aku kenal lagi dengan Retno Puja dan entah alasan apa tiba-tiba aku bisa dekat begitu saja dengan dia.

Aku sangat suka bermain dan bertamu ke rumah teman. Dan tanpa kusadari di ketiga rumah temanku inilah aku sering menghabiskan waktuku. Biasanya aku awali main ke rumahnya Tinuk, lalu kami cerita-cerita dan punya ide untuk main ke rumahnya Vera. Disana kami cerita-cerita dan berencana main ke rumahnya Retno. Begitu akhirnya kami menghabiskan waktu kami di rumahnya Retno sambil sesekali melirik pohon mangga yang juga mulai tercium aromanya.

Pernah suatu ketika kami berencana untuk melakukan foto studio. Entah mengapa tercetus begitu saja ide tersebut. Namun dengan ide itu justru membuat kami memiliki dokumentasi masa lalu yang mana masih bisa kami kenang sampai sekarang. Jangan tanya suka duka nya. Pasti ada. Namun entah mengapa, dalam ingatanku sekarang tak ada satu pun duka yang aku ingat. Yang aku ingat hanya bagaimana aku mengganggu Tinuk yang suka tiba-tiba datang ke rumahnya tanpa kutahu dia ada atau tidak. Mungkin kalau Vera, agak sungkan untuk bertamu ke rumahnya namun ya tetap saja aku sering main ke rumahnya. Begitu juga dengan Retno. Betah aku berlama-lama main kerumahnya yang biasanya sepi atau sekedar menghampirinya untuk berangkat les.

Setelah menikah memang sempat aku lost contact dengan mereka. Namun senang sekarang akhirnya bisa terhubung lagi dengan mereka. Tak terasa begitu banyak perubahan yang terjadi diantara kami. kami masing-masing sudah bersuami dan beranak. Namun rasanya masih saja seperti dulu. Aku rindu bertemu dengan mereka semua. Semoga berkesempatan lagi untuk bisa menyapa mereka.

(Tahun 2003??)


(Tahun 2018)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar