Selasa, 03 April 2018

Stasiun Nganjuk

Berat rasanya hati ini
Meninggalkan kota ini lagi
Berkali-kali aku berlari dan terus berlari
Sampai tak mampu lagi kaki terhenti
Semuanya kumulai dari sini
Di stasiun ini

Di stasiun ini juga kugantung mimpi
Mimpi akan bintang di langit
Mimpi akan cita-cita yang tinggi
Walau semuanya hanya berawal dari niat ingin berlari

Aku bersyukur kini mimpi telah datang
Kini mimpi bisa kugenggam
Namun sayang, kebiasaan berlariku tak mampu kutahan

Aku ingin terus berlari
Selaju kereta api yang tak mampu menepi
Walau ingin berhenti
Namun aku sadar itu tak mungkin terjadi
Ya…aku sadar…berharap benar

4 Desember 2017
Pukul 22.00 WIB

(Dok. Searching Google)



Angin Pancaroba

berdiri aku terpaku
terasa lagi hembusan itu

desiran sayup yang tiba-tiba datang
menyentuh titik jantung yang terdalam

kali ini pancaroba mendatangiku
hembusan angin itu menemukanku
dan sepertinya dia tau 
bakal selalu menemukanku

di negeri yang angkuh
di negeri yang bermile-mile melintas jauh
hembusan yang selalu mengingatkanku
akan semua masa kecilku
akan semua tumbuh kembangku

angin ini mengingatkanku selalu akan kota kecilku

berjalan beriringan teman
berlari kecil, bersepeda melawan angan
berat namun menyenangkan

Sampai kapanpun dan dimanapun
angin pancaroba selalu bisa menemukanku
selama masih di zona yang sama
zona tropis bermusim dua
yang selalu bisa kurasakan hadirnya

(Dok. Searching Google)